Posted by : The privacy sites
Sabtu, 23 November 2013
BAB 1. SISTEM EKSKRESI MANUSIA
Dalam
tubuh manusia terdapat berbagai proses misalnya proses pernapasan dan
pencernaan, dalam proses pernapasan terjadi oksidasi ( pembakaran
)makanan hingga di hasilkan energy dan zat sisa. Semua proses dalam
tubuh tersebut disebut metabolism, metabolism menghasilkan energy dan
zat yang berguna bagi tubuh, selain itu juga metabolisme juga
menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh karena dapat
meracuni tubuh, untuk itu tubuh dilengkapi dengan alat pengeluaran
Proses pengeluaran zat dari tubuh antara lain adalah ekskresi, sekresi dan defekasi.
Alat
Ekskresi adalah alat untuk mengeluarkan zat sisa atau sampah metabolism
dari dalam tubuh. Terdiri dari paru – paru, hati, ginjal, dan kulit.
sekresi adalah proses pengeluaran sisa metabolism yang masih bisa dimanfaatkan oleh tubuh, misalnya hormone dan enzim.
Defekasi adalah zat sisa pencernaan yang tidak habis terserap oleh tubuh dan dikeluarkan melalui anus dalam bentuk feses.
A. GINJAL
a) Bagian – bagian ginjal :
Gijal terdiri atas bagian kortex ( kulit ) dan medulla ( sumsum ginjal ) dibagian kortex terdapat badan penyaring ( nefron )
Bagian – bagian badan penyaring ( nefron ) terdiri atas :
1. Badan Malpighi
Badan Malpighi terdiri atas :
Glomerulus :
Merupakan pembuluh darah kapiler tempat darah disaring ( difiltrasi ),
zat sisa yang tidak berguna dan beberapa zat yang berguna dengan kadar
berlebih akan masuk ke kapsula bowman.
Kapsula
bowman : Merupakan selaput pembungkus glomerulus untuk menyaring
(filtrasi ) hasil filtrasi akan masuk ke tubulus ginjal.
2. Tubulus ginjal
Tubulus kontortus proksimal
Tubulus kontortus distal
Lengkung henle
Tubulus kolektivus
b) Tahap pembentukan urine :
1) Filtrasi ( penyaringan )
Filtrasi
merupakan proses penyaringan darah yang berlangsung di dalam badan
Malpighi yaitu dari glomerulus ke kapsula bowman, filtrate hasil
filtrasi disebut urine primer, dalam urine primer masih terdapat zat
yang berguna yaitu : air, glukosa, dan garam mineral seperti ion natrium
(Na+) dan ion kalsium ( ca 2+ )
2) Reabsorpsi ( penyerapan kembali )
Reabsorpsi
merupakan proses penyerapan kembali zat dalam urine primer yang masih
berguna, filtrate hasil reabsorpsi disebut urine sekunder , ada dua
macam reabsorpsi yaitu reabsorpsi obligat dan fakultatif,reabsorpsi
obligat berlangsung di dalam tubulus kontortus proksimal hingga tubulus
kontortus distal
Reabsorpsi obligat selalu berlangsung pada setiap keadaan dengan volume urine yang sama
Reabsorpsi
fakultatif berlangsung di tubulus distal dan tubulus kolektivus, pada
kondisi tertentu, reabsorpsi fakultatif dibantu oleh hormone, missal
reabsorbsi air dibantu oleh hormone antideuritika ( ADH ), dan
reabsorbsi kalsium dibantu oleh hormone paratiroid (PTH )
Hasil
reabsorpsi ini berupa urine sekunder yang komposisinya mengandung air,
garam, urea, dan pigmen empedu yang berfungsi member warna dan bau pada
urine
3) Augmentasi ( pengeluaran zat yang tidak berguna )
Augmentasi
merupakan proses pengeluaran zat yang tidak berguna atau berlebih ke
dalam urine. misalnya sekresi ion hydrogen ( H+) Dan ion kalium.
Augmentasi berlangsung di dalam tubulus distal. Filtrate hasil
augmentasi merupakan urine sesungguhnya, urine sesungguhnya masih dapat
direabsorpsi bahkan sampai berada di dalam tubulus pengumpul (
kolektivus ).
Factor – factor yang mempengaruhi produksi urine
Hormone antideuritik ( ADH )
Hormon insulin
Jumlah air yang diminum
Factor cuaca
Di dalam urine terkandung bermacam – macam zat, antara lain :
Zat sisa pembongkaran protein seperti urea, asam ureat, dan amoniak
Zat warna empedu yang memberikan warna kuning pada urine
Garam, terutama garam dapur
Zat
– zat yang berlebihan dikomsumsi, misalnya vit C, dan obat – obatan,
juga kelebihan zat yang yang diproduksi sendiri oleh tubuh, misalnya
hormone.
c) Gangguan pada ginjal.
Jenis – jenis kelainan akibat kerusakan salah satu bagian ginjal adalah berikut ini :
- Nefritis
Nefritis
adalah kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun kuman
bakteri streptococcus, akibatnya seseorang akan menderita uremia dan
oedema
- Batu ginjal
Batu
ginjal karena pengendapan garam kalsium di rongga ginjal, saluran
ginjal, atau kandung kemih, kandungan batu ginjal adalah kalsium
oksalat, asam urat dan Kristal kalsium fosfat
- Albuminuria
Albuminuria
adalah ditemukannya albumin pada urine, adanya albumin pada urine
merupakan indikasi adanya kerusakan pada membrane kapsul endothelium
atau karena iritasi sel – sel ginjal akibat masuknya substansi
racun, eter, atau logam berat.
- Glikosuria
glikosuria adalah ditemukannya glukosa pada urine. hal ini merupakan indikasi adanya kerusakan pada batu ginjal
- Hematuria
Hematuria adalah ditemukannya sel darah merah dalam urine, hematuria disebabkan oleh adanya iritasi akibat gesekan batu ginjal
- Ketosis
Ditemukannya keton dalam darah, hal ini terjadi pada orang yang diet karbohidrat
- Diabetes insipidus.
Diabetes
insipidus adalah suatu penyakit yang penderitanya mengeluarkan urine
terlalu banyak. Penyebabnya adalah kekurangan hormone ADH.
Komposisi
urine bervariasi tergantung jenis makanan serta air yang diminumnya,
urine normal berwarna jernih transparan, serta warna kuning muda urine
berasal dari zat warna empedu ( bilirubin dan biliverdin ). Urine normal
pada manusia mengandung air, urea, asam urat, amoniak, keratin, asam
laktat, asam fosfat, klorida, garam – garam terutama garam dapur dan zat
– zat yang berlebihan dalam darah missal vitamin c dan obat – obatan.
B. PARU – PARU
Ekskret
dari paru – paru adalah CO2 dan H20 yang dihasilkan dari proses
pernapasan, pada prinsipnya CO2diangkat dengan cara yaitu melalui plasma
darah ( 15 %) dan diangkut dalam bentuk ion HCO3 ( 30 % ) melalui
proses berantai pertukaran klorida adalah sebagai berikut. Darah pada
alveolus mengikat O2 dan mengangkutnya ke sel – sel jaringan dalam
jaringan darah melepaskan O2 dan seterusnya mengikat CO2untuk
dikeluarkan bersama H2O
Gangguan pada Paru – paru
a. Berkurangnya jumlah hemoglobin
Berkurangnya jumlah hemoglobin menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen ke sel – sel tubuh
b. Keracunan gas CO
Keracunan
gas – gas ini mengganggu pengikatan oksigen oleh karena gas CO
memiliki daya pengikatan yang tinggi terhadap oksigen daripada HB.
c. Kanker paru – paru
Kanker paru – paru menyebabkan paru – paru rusak dan tak berfungsi lagi
d. Emfisema
Merupakan suatu gangguan yang disebabkan oleh karena susunan alveolus abnormal
e. Penyakit asma
Penyakit asma merupakan gangguan pernapasan karena menyempitnya saluran pernapasan
f. TBC
TBC
menyebabkan terganggunya proses difusi oksigen karena timbulnya bintil
– bintil kecil pada dinding alveolus yang disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium tuberculosis
g. Radang paru – paru
h. Bronchitis ( Radang pada saluran napas)
i. Polip.
Polip yaitu pembengkakan kelenjar limfe pada saluran pernapasan ( rongga hidung )
C.HATI
Hati dan kelenjar empedu
Sebagai
alat ekskresi, hati mengeluarkan empedu. Kurang lebih 0,5 liter empedu
dikeluarkan setiap hari, empedu berwarna kehijauan , rasanya pahit, PH
sekitar 7 – 7,6, mengandung kolesterol, garam – garam mineral, garam
empedu, serta pigmen yang disebut biliverdin dan bilirubin.
Empedu
yang dihasilkan oleh hati disimpan dalam kantong empedu dan dikeluarkan
ke usus halus untuk membantu sistem pencernaan, misalnya :
Untuk mencerna lemak.
Mengaktifkan lipase.
Mengubah zat yang tak larut dalam air menjadi zat yang dapat larut dalam air, dan
Membantu daya obsorpsi lemak pada dinding usus.
Kurang
lebih 10 (sepuluh) juta sel darah merah yang telah tua dan rusak
dirombak dalam hati oleh sel khusus yang disebut histiosit. Hasil
perombakan sel darah merah adalah : fe, haemin, globin,. Haemin
merupakan bahan dasar pembentukan zat warna empedu yaitu bilirubin dan
biliverdin, kemudian dikeluarkan ke dalam usus 12 jari dan dioksidasi
sehingga berwarna kuning.
Organ
hati juga merupakan kelenjar yang mampu menghasilkan enzim orginase
yang berfungsi untuk menguraikan asam amino arginin menjadi asam amino
ornitin dan urea. Ornitin mampu mengikat NH3 dan CO2yang bersifat racun.
Ornitin
di dalam sel diubah menjadi sitralin yang mampu mengikat NH3 menjadi
arginin yang mampu dipecah di dalam hati, sedang urea diangkut dari hati
menuju ke ginjal.
a) Menghasilkan Getah Empedu
Getah
empedu dihasilkan dari hasil perombakan sel darah merah. Getah ini
ditampung di dalam kantung empedu kemudian disalurkan ke usus 12 jari.
Getah empedu pada dasarnya terdiri atas dua komponen yaitu garam empedu
dan zat warna
empedu.
Garam empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan yaitu untuk
mengemulsi lemak. Sedangkan zat warna empedu tidak berfungsi sehingga
harus diekskresikan. Zat warna empedu yang diekskresikan ke usus 12
jari, sebagian menjadi sterkobilin, yaitu zat yang mewarnai feses dan
beberapa diserap kembali oleh darah dibuang melalui ginjal sehingga
membuat warna pada urine yang disebut urobilin. Kedua zat ini
mengakibatkan warna feses dan urine kuning kecoklatan.
b) Menghasilkan Urea
Urea
adalah salah satu zat hasil perombakan protein. Karena zat ini beracun
bagi tubuh maka harus dibuang keluar tubuh. Dari hati urea diangkut ke
ginjal untuk dikeluarkan bersama urine.
PENYAKIT dan Kelainan HATI
Hati dapat robek karena terkena benda tajam, dan dapat menyebabkan pendarahan.
Infeksi
kandung empedu : Infeksi ini berasal dari usus, hati, bila batu empedu
terbentuk di dalam kantung empedu dan dapat menyumbat saluran empedu
maka cairan empedu tidak akan dapat keluar dari hati dan terjadi
ikterus.
Ikterus : Disebabkan karena produksi cairan empedu berlebihan, kegagalan sel hati dalam mengekskresi empedu.
D. KULIT ( integumen )
Kulit terdiri atas lapisan epidermis di sebelah luar dan lapisan dermis di sebelah dalam.
Lapisan epidermis terdiri dari :
Lapisan Korneum yang mati dan mengelupas berwarna putih.
Lapisan Lusidum yang berwarna terang.
Lapisan Granulosum yang mengandung pigmen yang berwarna coklat sampai hitam.
Lapisan germinativum yang tumbuh dan selalu membelah.
Pada
lapisan epidermis terdapat ujung saraf telanjang yang berfungsi sebagai
penerima rangsang geli, dan nyeri, saluran kelenjar keringat serta
minyak. Pada lapisan dermis terdapat pangkal kelenjar keringat, pangkal
kelenjar minyak, akar rambut, pembuluh darah, ujung saraf penerima
rangsang tekanan (pucini), panas (rufini), dingin (Krause), sentuhan
(Eisner).
Sebagai alat ekskresi kulit berfungsi sebagai alat untuk mengeluarkan keringat dan minyak.
Kulit terdiri atas tiga lapisan yaitu epidermis,dermis dan jaringan ikat bawah kulit.
Epidermis (Kulit Ari)
Epidermis tersusun oleh sejumlah lapisan sel yang pada dasarnya terdiri atas dua lapisan yaitu:
a. Lapisan tanduk
Merupakan
lapisan epidermis paling luar. Padalapisan ini tidak terdapat pembuluh
darah dan serabut saraf, karena merupakan sel-sel mati dan selalu
mengelupas. Lapisan ini jelas sekali terlihat pada telapak tangan dan
telapak kaki.
b. Lapisan malpighi
Lapisan ini terdapat di bawah lapisan tanduk. Sel-selnya terdapatpigmenyangmenentukan warna kulit.
Dermis (Kulit Jangat)
Merupakan lapisan kulit di bawah epidermis, di dalam lapisan ini terdapat beberapa jaringan yaitu:
- Kelenjar keringat, yang berfungsi untuk menghasilkan keringat. Keringat tersebut bermuara pada pori-pori kulit.
-
Kelenjar minyak, yang berfungsi untuk menghasilkan minyak guna menjaga
rambut tidak kering. Kelenjar ini letaknya dekat akar rambut.
- Pembuluh darah, yang berfungsi untuk mengedarkan darah ke semua selataujaringan termasuk akar rambut.
- Ujung-ujung saraf. Ujung saraf yang terdapat pada lapisan ini adalah ujung saraf perasa dan peraba.
Jaringan Ikat Bawah Kulit
Di bagian ini terdapat jaringan lemak (adiposa).Fungsinya antara lain untuk penahan suhu tubuh dan cadangan makanan.
Dengan adanya berbagai jaringan yang terdapat di dalamnya, maka kulit dapat berfungsi sebagai:
indra peraba dan perasa,
pelindung tubuh terhadap luka dan kuman,
tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet cahaya matahari,
penyimpan kelebihan lemak,
pengatur suhu tubuh.
GANGUAN dan Kelainan pada Kulit
Dermatitis
atau eksema (peradangan kuit) disebabkan alergi terhadap beberapa jenis
makanan, obat-obatan atau bahan kimia yang digunakan atau dipegang
missal bedak, krim, minyak, deterjen. Banyak yang disertai eritema
(merah-merah) dan urtikaria (bintul-bintul) keadaan ini sering
menimbulkan rasa gatal-gatal.
Penyakit
kulit dapat disebabkan oleh mikro-organisme yang dapat menimbulkan
infeksi seperti pada impetigo disebabkan virus seperti pada kurap dan
athlete foot (kutu air), parasit hewani seperti scabies dan pedikulosis.